DIALOG INTERAKTIF BERSAMA MENTERI PERTANIAN RI DI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT








[Kamis, 15 Desember 2016]
Fakultas Pertanian Universitas lambung Mangkurat mendapat kesempatan untuk dikunjungi oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP. Beliau ingin secara langsung bertemu dan membakar semangat mahasiswa/i Fakultas Pertanian untuk turut serta membangun sektor pertanian yang saat ini menjadi prioritas.

Kegiatan ini diberi judul " Dialog Interaktif Bersama Menteri Pertanian RI Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP di Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat".
Antusias peserta untuk bertemu dan berdialog dengan Menteri Pertanian begitu luar biasa. Kapasitas Aula Prof. Supardi yang mampu menampung kuota 300 orang, terisi penuh dalam waktu kurang dari setengah jam setelah registrasi peserta dilaksanakan.
Peserta memadati Aula Prof. Supardi                       Doc: Risan Hidayat


Pada kegiatan ini, turut  berhadir Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Selatan, Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Alumni dan Mahasiswa/i Fakultas Pertanian Universitas Lambung mangkurat.

Doc: Haryogi Muliandri

Doc: Risan Hidayat
Tepat pukul 15.00 Wita, Bapak Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP tiba di Aula Prof. Supardi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat. Acara diawali dengan pembacaan doa dan dilanjutkan oleh laporan pelaksana serta sambutan yang dalam hal ini disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat, Prof. Dr. Ir. H. Luthfi, MS.
Dekan Fakultas Pertanian UNLAM juga menyampaikan kontribusi Fakultas Pertanian UNLAM untuk pembangunan pertanian. Kontribusi nyata tersebut diantaranya:
  1. Pendampingan oleh mahasiswa dalam program PAJALE
  2.  Perbaikan efektifitas irigasi Telaga Langsat untuk optimalisasi 300 Ha sawah di HSS, dengan  kegiatan diantaranya: Regulasi pemakaian air dan Upaya perbaikan harga di tingkat petani
  3. Perbaikan kesejahteraan petani melalui introduksi teknologi pola tanam sawit dupa
  4. Percontohan perbaikan IP lahan melalui program usahatani minapadi. Fakultas Pertanian memiliki lahan percontohan yang berlokasi di Sungai Rangas, Kabupaten Banjar seluas 6 Ha
  5. Demplot kombinasi tanaman perkebunan dengan tanaman pangan
  6. Pengembangan 4,881 Ha Lahan Rawa Lebak di Kabupaten tabalong dengan teknologi folder dan rekayasa pola tanamm serta pilihan kombinasi usahatani
Doc: Risan Hidayat
Usai laporan pelaksanaan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian UNLAM, dilanjutkan dengan sambutan oleh Rektor Universitas Lambung Mangkurat, Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si, M.Sc. Beliau mengungkapkan kebahagiaan dan rasa terimakasih atas kehadiran Menteri Pertanian RI di Universitas Lambung Mangkurat, yang dalam hal ini beliau berharap civitas akademika turut serta berperan dalam pembangunan sektor pertanian.

Dialog interaktif langsung dibuka oleh Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP pada pukul 15.30. Beliau menyebutkan bahwa sektor pertanian memiliki potensi yang sangat besar untuk terus dikembangkan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri, tetapi juga kebutuhan ekspor. Sektor Pertanian merupakan sektor yang dapat mengangkat pembangunan di Indonesia. Namun, semua ini tidak terlepas dari satu sektor pertanian saja, tetapi didukung oleh sektor lain yang saling bersinergi satu sama lain.
Indonesia harus mampu berdaulat pangan. Tidak lagi mengimpor beras, melainkan secara mandiri dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri juga mampu untuk melakukan ekspor.
Saat ini di Kalimantan Selatan salah satunya Kabupaten Tapin,dimana dalam kunjungan beliau untuk menggalakkan penanaman bawang dengan luas lahan 410 Ha yang sebelumnya dianggap tidak mungkin  beliau sempat bercerita  "Kata siapa di daerah ini tidak bisa ditanami bawang?" , saat ini telah dilaksanakan. Beliau mengharapkan kedepannya Kalimantan Selatan mampu melakukan ekspor bawang sampai ke negara tetangga. Selain itu, Kalimantan Selatan juga diharapkan mampu untuk mengoptimalkan potensi pertanian dengan lahan yang subur agar tidak memasok pangan/hasil pertanian dari daerah lain, karena biaya yang dikeluarkan akan bertambah seperti biaya distribusi, biaya bongkar muat, bahkan biaya penyimpanan di gudang karena hal tersebut dapat meningkatkan inflasi.
Ada 5 komoditas dengan produksi pangan strategis di tahun 2015-2016 yaitu:
  • Padi
  • Jagung
  • Kedelai
  • Cabai
  • Bawang merah (saat ini keuntungan meningkat 400%)
Anggaran tahunan pertanian sekitar 300 triliun. Refocusing anggaran 2015-2017 dengan terus meningkatkan Bij Sarpras Petani (Rakyat) yaitu mencapai 70% di tahun 2017 (dalam pemerintahannya, Presiden RI benar-benar mengutamakan kesejahteraan petani, petani harus sejahtera!), Bij pegawai/gaji 9%, Bij Operasional/pendampingan 18%, dan Bij Modal 3%.
Beliau menyebutkan, hal-hal penting dalam pembangunan kebijakan pertanian Indonesia adalah pertimbangan kebijakan-kebijakan pertanian, infrastruktur, dan tataniaga. Salah satu masalah infrastruktur adalah irigasi rusak 53%, namun dalam hal ini telah dilakukan perbaikan 3 irigasi seluas 3,2 juta Ha yang telah diselesaikan dalam waktu 1 tahun.
Selain itu, Optimalisasi lahan Indonesia dalam pertanian mencapai 760% dan bantuan alsintan 617%. dalam GFSI (Global Food Safety Initiative) Indonesia berada pada posisi pertama dunia pada tahun 2016 dalam hal pangan.
Doc: Risan Hidayat

Doc: Haryogi Muliandri
Penyampaian dialog interaktif oleh Menteri Pertanian RI di Fakultas Pertanian UNLAM disambut penuh antusias oleh mahasiswa yang dalam hal ini sebagai generasi muda penerus yang turut serta berperan dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Terimakasih atas kunjungan bapak, terimakasih pula telah membakar semangat kami untuk turut andil dalam pembangunan pertanian kedepan. Semoga perjalanan Bapak sebagai Menteri Pertanian dimudahkan oleh Allah, dan perjalanan kami untuk turut serta membangun negeri diberikan kelancaran. Aamiin.




-Annisa Amalia Rimad-

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

Back
to top